Senin, 07 Juni 2010

Sarang Burung

Kulihat beberapa burung Gereja keluar dari rerimbunan sebuah pohon Palem yang terletak di depan kelas dimana saat itu aku mengawasi Ujian Semester Genap 2009-2010. Tertarik oleh burung tersebut kemudian kuteliti pohon tersebut. Oh ternyata terdapat sarang burung di sana. Aku lantas berpikir kenapa mereka membuat sarang di situ, kenapa tidak di pohon yang lain?

Bila diperhatikan sarang burung Gereja itu tampaknya semrawut, tapi saya yakin dari kesemrawutannya itu telah mereka kerjakan dengan sebaik mungkin. Mereka sudah perhitungkan bagaimana kalau ada terpaan angin yang kencang, hujan deras atau yang lainnya. Untuk mengatasi terpaan angin, sarang itu dibuat di posisi terhalang oleh dedaunan yang cukup rimbun sehingga sarang mereka akan aman. Sementara untuk mengatasi hujan deras sarang dibuat dengan anyaman dedaunan yang longgar sehingga air tidak akan menggenangi sarang mereka karena langsung turun keluar sarang.

Sarang itu bila diambil akan memiliki bentuk yang tetap tidak akan terpisah-pisah walaupun kelihatannya cuma anyaman yang terlihat semrawut. Hal ini menandakan bahwa dari pembuatan sarang itu sudah diperhitungkan dengan sebaik-baiknya tidak asal-asalan saja. Tentu saja sarang ini pun dapat memuat burung dalam jumlah yang cukup banyak tidak hanya satu atau dua burung saja. Hal ini terlihat dari beberapa burung yang berkeliaran di sekitar sarang tersebut. Saya sempat berpikir bahwa mereka mau berbagi dengan sesamanya tanpa terjadi percekcokan atau masalah privasi, tidak seperti halnya manusia yang membutuhkan tempat yang luas dan privasi yang jelas.

Oh indahnya ciptaan Allah ini.

Tidak ada komentar: